Jumat, 06 Maret 2020

Kutukan Kekerasan

Beberapa hari lalu saya membaca berita tentang bentrok di suatu daerah. Bentrok disebabkan oleh bla-bla-bla. Dan bentrok tersebut menewaskan sekian warga setempat.

Kekerasan adalah istilah atau kata yang menjadi keseharian dalam perilaku penduduk di suatu daerah yang pernah saya singgahi itu. Kekerasan terhadap keluarga, pasangan, kawan, dan seterusnya tidak akan luput dari obrolan, berita, dan lain-lain.         

Bagaimana dengan kehidupan beragama di sana?

Simbol agama bertaburan. Fanatisme pun sangat menjulang. Sayangnya, semua sekadar penampilan luar. Benda-benda yang selalu gagal menggerus budaya kekerasan yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Bagaimana dengan dunia pendidikan di sana?

Dunia pendidikan dikelola oleh pemerintah dan swasta, bahkan ada lembaga pendidikan khusus agama. Jumlah penduduk yang bertitel tinggi pun semakin meningkat, bahkan dari perguruan tinggi di luar negeri.

Akan tetapi, saya justru merekam situasi yang paradoks. Pemuka agama dan tokoh pendidikan gagal dalam fungsi dan indoktrinisasi, bahkan ada yang tunduk-sepakat pada kekerasan. Sudah gagal, sombongnya setengah mati!

Belum lagi tokoh masyarakat, duta budaya, hingga pejabat publik. Benar-benar lengkap deh!

Oleh sebab itu, berita tentang bentrok dan menewaskan sekian warga setempat merupakan rekaman selanjutnya dalam benak saya mengenai warisan budaya turun-temurun di sana. Dan, saya berjanji bahwa saya tidak akan singgah ke sana lagi.    

*******
Beranda Khayal, 7-3-2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar