Buku baru?
Saya belum menyiapkan buku baru untuk 2020 ini. Saya belum berencana untuk menerbitkan satu buku pun, padahal sudah Maret atau seperempat tahun.
Saya belum menyiapkan buku baru untuk 2020 ini. Saya belum berencana untuk menerbitkan satu buku pun, padahal sudah Maret atau seperempat tahun.
Biasanya, sejak
2016, saya sudah duduk berjam-jam di depan leptop untuk menyiapkan buku-buku
sebagai pengisi tahun berikutnya. Paling tidak, sampul-sampulnya sudah
terlihat, meski baru 30-40 persen.
Awal 2020 saya
sedang jenuh setelah 2019 dengan 5 buku, dan 2018 dengan 5 buku. Saya sendiri
yang menyiapkan buku sampai ke percetakan.
Betapa tidak jenuh.
Banyak artikel yang antre dan dua sampul buku sudah saya buat pada 2018 lalu,
tetapi ilustrasinya belum ada. Ada lagi tambahan calon buku, tetapi saya
benar-benar tidak merencanakan penerbitan sejak awal 2020.
Sejak pulang dari kampung halaman, 13/2, semangat saya sudah surut. Puncak semangat saya berada di Cap Go Meh, 8/2. Selesai Cap Go Meh, surutlah semangat saya hingga sekarang (8/3).
Kesurutan yang akut ditambahi dengan realitas sekeliling saya, termasuk berkaitan dengan buku. Saya tidak perlu menguraikannya, karena tiada siapa yang peduli.
Sejak pulang dari kampung halaman, 13/2, semangat saya sudah surut. Puncak semangat saya berada di Cap Go Meh, 8/2. Selesai Cap Go Meh, surutlah semangat saya hingga sekarang (8/3).
Kesurutan yang akut ditambahi dengan realitas sekeliling saya, termasuk berkaitan dengan buku. Saya tidak perlu menguraikannya, karena tiada siapa yang peduli.
Sekarang saya sedang ingin
bersantai, melenturkan syaraf-syaraf, dan menulis atau menggambar untuk
melenturkan jemari saja. Saya masih ingin menikmati suasana rumah yang sekian
bulan saya tinggalkan.
*******
Beranda Khayal, 8-3-2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar