Saya mendapati
berita yang berkaitan dengan kemampuan menggambar yang dimiliki oleh dua gadis.
Keduanya berada dalam selisih umur dan waktu yang berdekatan, tetapi kisah yang
terberitakan malah bertolak belakang.
Pertama, muncul pada 5/3. Febby Lissa Ayu Aryanti berumur 17 tahun, hanya sampai Madrasah
Tsanawiyah (MTs) atau setingkat SMP, asal
Kampung Cirendeu RT 15 RW 04, Desa Bojongjengkol,
Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kesehariannya menjaga warung kopi ibunya sambil menjual sketsa, dan rajin mengurusi neneknya yang terbaring karena sakit stroke.
Kabar berikutnya
adalah Febby muncul di sebuah acara televisi swasta (6/3), dan akan
disekolahkan kembali.
Kedua, muncul pada 6/3. Inisial NF, berumur 15 tahun, masih SMP, asal
Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada 5/3 sekitar pkl. 16.00 di rumahnya ia
membunuh tetangganya yang masih bocah 5 tahun, dan tidak merasa bersalah ketika
melaporkan dirinya ke Kantor Polsek Metro Tamansari, Jakarta Barat.
Kabar berikutnya
adalah NF sedang diperiksa, termasuk oleh seorang psikolog, dan kasusnya sedang
didalami.
Saya tidak perlu
menuliskan lagi uraian beritanya, karena tulisan ini bisa sangat panjang. Saya
hanya mau merekam bagian utama untuk tulisan sepele ini.
Saya melihat bahwa
kemampuan menggaris kedua gadis ini sama-sama potensial. Meski ditambahi dengan
kata-kata (curahan hati), garis-garis NF sudah potensial untuk remaja usianya. Kalau
dua tahun lagi (sama usia 17 tahun pada kondisi Febby) dilakukan dengan tekun,
kemungkinan NF menyamai kemampuan Febby.
Sementara mengenai
kisah yang bertolak belakang di balik garis, jelas bukan ranah saya untuk mengkritisinya. Saya
tidak mau gegabah dengan hal-hal yang sama sekali tidak saya ketahui.
Itu saja, sih.
Sepele, ‘kan?
*******
Beranda Khayal, 7-3-2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar