Kamis, 11 April 2019

Setiap Kemarin adalah Usang


Ada rintik mengetik di atap seng. Kopi hitamku masih panas, meski seekor ayam jantan tetangga belakang rumah sudah berteriak di antara dengung mesin pembangkit listrik dari Guung Malang.

Pkl. 03.32 WITA. Jumat, 12 April 2019. Sebentar lagi, 17 April, pencoblosan Pilpres dan Pileg 2019. Aku belum mengurus kartu pemilih tetap di Kebun Karya.

Oh iya, aku belum ke Kebun Karya lagi. Rencana pergi ke sana batal pada Rabu, 10 April lalu, sepulang dari studio Balikpapan TV (BTV) di Gedung Biru Kaltim Post Kilometer 4, karena berangkat-pulang dibonceng Alfian.

Acara di BTV, waktu itu, adalah Gelar Wicara (Talk Show) Ngopi (Ngobrol Pintar) Pkl. 11.00 s.d. 12.00 bertema “Novel Setiap Malam adalah Sepi ”. Novel karya Alfiansyah yang diterbitkan oleh Penerbit Abadi Karya (penerbitanku).




Dok. Vrendy 

Aku sudah “keluar kandang”, dan kusadari ketika hendak terlibat dalam penerbitan buku novel itu. Memang, pada malam pelucuran buku itu, yakni Sabtu malam, 6 April, aku gagal menemukan tempatnya.

Untuk mendampingi Alfian di BTV pun karena aku diteleponnya pada Senin, 8 April. Kupikir, saatnya muncul dan mengaktualisasikan penerbitanku. Kebetulan aku masih memiliki tujuh buku karyaku untuk dokumen/arsip/koleksi karya di BTV.

Ketujuh buku tersebut adalah kumpulan gombal Gombalmukelo (2016), kumpulan puisi Napak Tilas (2016), Waktu Terhenti di Kursi Rotan (2018), Membaca Bukumu di Atas Kakus (2018), kumpulan cerpen Kota Terhilang (2018), Seseorang Mencuri Mata Saya (2018), dan kumpulan artikel utama di Kompasiana “Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia” (2018).    
   
Ya, sudahlah. Aku mau mencari hari yang tepat untuk ke Kebun Karya lagi. Selain soal kartu pemilih itu, juga aku harus mengisi pulsa listrik, memperbaiki pintu, mengambil peralatan tukangku, dan membersihkan ilalang yang berada di jalan masuknya.

Mungkin itu saja yang bisa kutulis. Kopi hitamku sudah menunggu seruputan. Sementara rintik mulai ramai mengetik di atap seng, dan beberapa ayam jantan bersahut-sahutan untuk memanggil subuh.

*******
Pinggir Panggung Renung, 12/4/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar