Menikmati waktu
dengan bermain kata-kata di media sosial memang mengasyikkan. Kebetulan ada
uang yang terselip dalam sebuah amplop merah di laci. Lumayan. Tidak lupa,
tentunya, secangkir kopi hitam menemaniku menulis santai.
Begini. Ada
sengketa suara sejak hitung cepat (Quick Count) muncul. Karena kalah dalam
Pilpres 2019, 02 tidak menerima hasil hitung cepat dari lembaga-lembaga survei
itu. Lucunya, mereka tidak mempersoalkan hitug cepat untuk Pileg 2019.
Lucunya lagi, pada
Pilgub 2017 mereka menerima hitung cepat, dan merayakan kemenangan. Paling
lucu, pasca-Pilpres 2019 mereka bersikukuh pada hasil hitung cepat di internal
mereka.
Ah, begitulah kalau
awalnya sudah terpampang kekalahan. Apalagi sebelum pencoblosan 17 April,
mereka sudah berkoar-koar soal menteri-menteri seakan mereka sudah menang.
Sesungguhnya mereka
tidak pernah bekerja di lembaga survei. Sesungguhnya mereka tidak pernah
benar-benar memahami pekerjaan lembaga survei seperti apa dengan metodelogi
yang bagaimana. Hanya kemenangan yang mereka tuntut, meskipun kekalahan tidak
bisa dinafikkan begitu saja.
Siang yang sangat
gerah. Aku harus berhati-hati dalam berkomentar di medsos. Kemarin istrinya
Andre Taulany terkena masalah gara-gara menyebut “sinting” pada Prabowo yang
bersujud dan mengklaim kemenangan.
Eh, tapi aku bukan
artis atau tokoh masyarakat (public
figure). Oh, lebih aman, ya? Memang enak menjadi “bukan siapa-siapa”.
Siang yang gerah
ternyata akan muncul hujan. Ya, ada rintik mengetik di atas seng di atasku. Sementara
mendung tidak merata terlihat di atas bukit Gunung Malang. Masih tersisa biru
yang lapang.
Aku maish
berselancar untuk bermain kata-kata tentang hasil hitung cepat itu. “Jokowi
menang lagi. Prabowo kalah lagi”. Itu saja yang kukomentari di kolom komentar
media sosial, misalnya Kompas, Detik, CNN, Tirto, Kumparan, dan lain-lain.
Tidak lupa
kusematkan gambar yang kuolah lagi dari internet. Lucu. Seru. Menjengkelkan.
Ah, bodo amat!
Ada kenikmatan
tersendiri melihat komentar para pendukung Prabowo yang marah-marah.
Kupermainkan lagi. Pokoknya, benar-benar menyenangkan ketika Jokowi menang lagi
secara hitung cepat.
Azan Azar
berkumandang. Mendung mengepung langit pas di atas rumah. Udara sudah sejuk,
bahkan agak basah. Entah hujan sudah di mana.
Kopiku menuju
endapannya. Sebaiknya kuhabiskan saja, dan menyudahi tulisan ini.
*******
Pinggir Panggung
Renung, 22/4/2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar