Sabtu, 27 April 2019

Pasca-Pilpres 2019


Menikmati waktu dengan bermain kata-kata di media sosial memang mengasyikkan. Kebetulan ada uang yang terselip dalam sebuah amplop merah di laci. Lumayan. Tidak lupa, tentunya, secangkir kopi hitam menemaniku menulis santai.

Begini. Ada sengketa suara sejak hitung cepat (Quick Count) muncul. Karena kalah dalam Pilpres 2019, 02 tidak menerima hasil hitung cepat dari lembaga-lembaga survei itu. Lucunya, mereka tidak mempersoalkan hitug cepat untuk Pileg 2019.

Lucunya lagi, pada Pilgub 2017 mereka menerima hitung cepat, dan merayakan kemenangan. Paling lucu, pasca-Pilpres 2019 mereka bersikukuh pada hasil hitung cepat di internal mereka.

Ah, begitulah kalau awalnya sudah terpampang kekalahan. Apalagi sebelum pencoblosan 17 April, mereka sudah berkoar-koar soal menteri-menteri seakan mereka sudah menang.

Sesungguhnya mereka tidak pernah bekerja di lembaga survei. Sesungguhnya mereka tidak pernah benar-benar memahami pekerjaan lembaga survei seperti apa dengan metodelogi yang bagaimana. Hanya kemenangan yang mereka tuntut, meskipun kekalahan tidak bisa dinafikkan begitu saja.

Siang yang sangat gerah. Aku harus berhati-hati dalam berkomentar di medsos. Kemarin istrinya Andre Taulany terkena masalah gara-gara menyebut “sinting” pada Prabowo yang bersujud dan mengklaim kemenangan.

Eh, tapi aku bukan artis atau tokoh masyarakat (public figure). Oh, lebih aman, ya? Memang enak menjadi “bukan siapa-siapa”. 

Siang yang gerah ternyata akan muncul hujan. Ya, ada rintik mengetik di atas seng di atasku. Sementara mendung tidak merata terlihat di atas bukit Gunung Malang. Masih tersisa biru yang lapang.

Aku maish berselancar untuk bermain kata-kata tentang hasil hitung cepat itu. “Jokowi menang lagi. Prabowo kalah lagi”. Itu saja yang kukomentari di kolom komentar media sosial, misalnya Kompas, Detik, CNN, Tirto, Kumparan, dan lain-lain.

Tidak lupa kusematkan gambar yang kuolah lagi dari internet. Lucu. Seru. Menjengkelkan. Ah, bodo amat!

Ada kenikmatan tersendiri melihat komentar para pendukung Prabowo yang marah-marah. Kupermainkan lagi. Pokoknya, benar-benar menyenangkan ketika Jokowi menang lagi secara hitung cepat.  

Azan Azar berkumandang. Mendung mengepung langit pas di atas rumah. Udara sudah sejuk, bahkan agak basah. Entah hujan sudah di mana.

Kopiku menuju endapannya. Sebaiknya kuhabiskan saja, dan menyudahi tulisan ini.

*******
Pinggir Panggung Renung, 22/4/2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar