Jumat, 12 April 2019

Orang Terkenal

“Eh, Bro, itu si Anu sedang melihat-lihat buku!”
“Eh, Sis, itu si Anu sedang membeli kerupuk!”
“Eh, Gaes, itu si Anu sedang ngambek dekat bak sampah!”

Nyamankah menjadi orang terkenal? Nyamankah ketika berada di manapun, orang-orang di sana mengenal siapa kita, bahkan mengerumuni kita?

Aku tidak akan merasa nyaman kalau selalu menjadi bagian dari perhatian orang bahkan banyak orang. Mengundurkan diri dari segala kegiatan kesenian di Balikpapan pun merupakan bagian dari upaya keluar dari perhatian orang.

Aku tidak mau terkenal atau menjadi terkenal/pesohor/selebritas di Balikpapan. Kemunculanku di BTV hanya untuk menjawab “undangan” Lovie Gustian sebagai upaya mempertanggungjawabkan penerbitanku terhadap buku novel “Setiap Malam adalah Sepi” (2019) karya Alfiansyah.

Aku bisa membantu atau mengajari sedikit mengenai tulis-menulis, tetapi di rumah. Alfian cukup sering datang untuk belajar tulis-menulis atau hal-hal yang terkait dengan dunia tulis-menulis. Naskah buku novelnya pun kubantu dalam hal penyelarasan penokohan dan alur cerita. Ya, sedikit saja, sih.

Selain Alfian dalam hal tulis-menulis, siapa lagi? Tidak seorang pun. Dan, semakin menyembunyikan diri di rumah, semakin hilang namaku dalam perbincangan para pemerhati tulis-menulis. Namun, justru aku lebih leluasa berkarya.

Hal yang tidak berbeda ketika aku berada di kampung halamanku sendiri, Sungailiat. Almarhum bapakku bukanlah orang “asing” bagi sebagian kalangan. Sebagian PNS angkatan tua juga mengenal siapa bapakku karena pernah menjadi murid, khususnya di  STM Sungailiat. Ibu angkatku dan beberapa saudara pernah mengingatkanku, bahwa bapakku orang dikenal di Sungailiat.

Akan tetapi, karena aku dulu jarang mudik (belasna tahun di Jogja), tidak seorang pun mengenalku lagi, kecuali kawan kampung (Sri Pemandang Atas). Begitu bebasnya aku berkelana, bahkan seorang diri berjalan kaki saja menyusuri beberapa pantai pada 2006.

Keleluasaan, kemerdekaan, atau kebebasan merupakan hal terpenting bagiku, baik untuk berkarya maupun bepergian. Sebagai orang tidak terkenal, aku harus mengolah dan mengelola diriku lebih baik atau mendalam lagi. Selama ini cukup berhasil, yaitu buku-bukuku terbit dengan jumlah dan dana secukupnya.

Kurasa itu saja yang bisa kusampaikan di sini.

*******
 Pinggir Panggung Renung, 13/4/2019  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar