Oh, aku tidak
mengetahui apa-apa mengenai gerakan literasi di Balikpapan. Jangan pernah
menanyakan perihal semacam itu padaku karena aku memang tidak mengetahuinya.
Dari internet,
tepatnya situs Disdik.Balikpapan.Go.Id,
kubaca judul berita “Gerakan Indonesia Membaca (GIM) Tahun 2017” (Rabu, 31 Agustus 2017). Cuplikan isinya sebagai
berikut:
“Gerakan Indonesia Membaca (GIM) Kota Balikpapan Tahun 2017 yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan hari Rabu
30 Agustus 2017 di Kampung Literasi Yayasan Tunas Budi Luhur Kota Balikpapan.
Acara di buka oleh Walikota dalam hal ini
diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan,
sambutan di hadiri oleh DR. Kastum Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan kesetaraan.”
Menurutku, seremonial
belaka. Entah apa yang selama ini dibaca oleh penulis berita, lha wong menggunakan “di” saja masih
payah begitu. Perhatikan “Acara di buka” dan “di hadiri”. Belum lagi lainnya. Padahal, situs resmi milik
dinas pendidikan lho! Apa yang akan dididik, dibina, dan seterusnya jika
persoalan mendasar saja masih begitu, ‘kan?
Ah, sudahlah. Sebaiknya
aku tidak perlu mengetahuinya karena “benteng terakhir” terkait “agen perubahan”
itu sendiri masih berlepotan dalam pemahaman bahasa. Terserah sajalah.
Aku akan kembali
khusyuk dengan pembelajaran sendiri tanpa perlu slogan dan aneka seremonial.
Aku membaca, menulis, membuat buku, dan seterusnya. Tidak peduli pada urusan
literasi-literasi apa pun.
Egoiskah? Aku egois
kalau sudah berhadapan dengan seremonial, slogan, proyek-proyek, dan hal-hal
yang sama sekali tidak berdampak positif dalam kemajuan pemahaman orang muda
semacam itu. Lima tahun kuamati, kupikir, cukuplah.
Biar kulanjutkan pengembaraanku di jalan sunyi ini seorang diri. Semoga resolusi 2019 bisa terwujud dengan buku-buku karyaku sendiri.
Biar kulanjutkan pengembaraanku di jalan sunyi ini seorang diri. Semoga resolusi 2019 bisa terwujud dengan buku-buku karyaku sendiri.
*******
Pinggir Panggung
Renung, 29/03/2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar