Selasa, 15 Agustus 2017

Membuat Puisi itu Mudah dan Susah

Membuat puisi itu mudah kalau hanya untuk dinikmati sendiri, lalu dibacakan pada acara-acara pentas baca puisi. Membuat puisi itu mudah kalau hanya berdasarkan suasana hati, apalagi ketika sakit hati.

Lebih lagi ketika pemahaman puisi sekadar tarian kata-kata dalam baris dan bait dengan kaidah-kaidah umum melalui rima, dan diksi-diksi penuh “keindahan”. Ya, biasanya begitulah yang terbaca pada sebagian puisi.

Paling mudah berpuisi adalah ketika suasana hati sangat mendukung, misalnya jatuh cinta, patah hati, kecewa, cemburu, marah, dan segala yang bersumber dari gelora suasana hati (emosional). Dalam suasana tersebut puisi bisa tercipta dalam jumlah berlimpah ruah.

Tetapi tidaklah demikian ketika membuat puisi untuk suatu pertarungan. Dalam suatu pertarungan karya, tema tertentu sangat terasa batasannya. Ditambah mengenai suatu daerah yang jauh, yang sama sekali belum pernah dikunjungi, apalagi diikuti oleh para penyair berkaliber nasional, dan semua melalui tahap penjurian.

Puisi, dalam suatu pertarungan bertema tertentu, bukanlah sekadar sebuah kata-kata curahan isi hati. Puisi bermutu, kata para penyair hebat, harus melalui tahap riset (pencarian data), kerangka karangan, dan kontempelasi (perenungan). Sebab, puisi adalah suatu karya serius, jika memang dimaksudkan untuk mutu serius.

Itulah sebabnya puisi merupakan hak cipta yang tergabung dalam Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), bukannya Hak Atas Kekayaan Emosional (HAKE) yang memang tidak ada dalam undang-undang.

Mengikuti pertarungan puisi bertema tertentu yang diselenggarakan oleh suatu komunitas atau lembaga kesenian yang mumpuni sangatlah penting untuk menguji kemampuan menciptakan puisi. Pertarungan merupakan ujian non-formal, dan kreativitas menjadi pertaruhan yang serius.

Semakin sering mengikuti pertarungan, semakin bisa mengenal nama-nama penyair yang petarung itu. Penyair-penyair yang petarung handal selalu mengelola kemahiran dan wawasan karena dalam pertarungan pula nama mereka dipertaruhkan di hadapan banyak orang, meskipun melalui pengumuman hasilnya di media sosial.

*******
Panggung Renung Balikpapan, 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar